Memantaskan Diri Dihadapan Alloh SWT Bukan Dihadapan Jodoh

Assalammualaikum Ukhti,apa kabar hari ini ?

Ukhti sepertinya sudah menjadi sifat  manusia untuk jatuh cinta, Baik itu Cinta pada orang tua, lawan jenis, pekerjaan, hobi, suatu benda, dan pada Tuhan tentunya. Tapi Ukhti , kita sering tidak bisa menempatkan perasaan pada apa yang harus diprioritaskan untuk dicintai.

Ukti akan tiba suatu masa saat kita sadar, bahwa kita telah membagi rasa cinta secara tidak adil. Rasa cinta terbesar kita yang seharusnya untuk Sang Pencipta, malah berkurang karena cinta kita pada makhluk-Nya. Maka tak sedikit dari kita yang mengambil langkah besar dalam perjalanan kehidupan. Hijrah!

Hijrah adalah perpindahan. Kita yang saat ini sedang memantaskan diri menuju pribadi yang lebih baik, menata hidup adar tidak lagi salah arah, merangkai mimpi agar memiliki tujuan hidup. Sungguh, Ukhti kita tak perlu ingin disanjungan manusia, karena yang kita butuhkan cuma ridho dari-Nya.Kita sangat tahu, bahwa kita sangat jauh dari kata sempurna. Namun, tak ada salahnya jika kita mencoba untuk terus memperbaiki semua kesalahan kita, bukankah begitu Ukhti ? Berikut lika-likunya.

1. Sayang, kita putus

Tiba-tiba saja Ukhti merasa harus berubah. Memulai ‘Ukhti’ yang baru. Ukhti tetapkan dalam hati Ukhti, Ukhti ingin berhijrah. Untuk mendapatkan hidup yang terarah, lebih bermakna, tidak diremehkan, hidup bahagia dunia sampai ke surga-Nya.

Ukhti , kita semua mungkin tidak luput dari kata ‘pacaran’, bergonta-ganti pacar sejak sekolah menengah. Dan pada akhirnya, satu hal yang kita syukuri sampai saat ini, seseorang yang kita harap menjadi kekasih terakhir, adalah orang yang sangat mendukung keputusan kita untuk hijrah sepenuhnya.

Memantaskan diri agar mendapatkan jodoh yang baik dan shalih boleh tapi alangkah baik jika niatnya lurus karena Allah SWT semata bukan karena yang lain. Perihal pasangan hidup misalnya, kita memantaskan diri seolah - olah hanya karena ingin mendapatkan pasangan yang shalih nantinya. Padahal sesuatu yang bukan karena Allah SWT dan bukan diniatkan untuk ibadah maka akan sia - sia

Kita bangga dengan keputusannya, untuk tetap ikhlas kita tinggalkan karena alasan  yang tak ingin lagi bersentuhan dengan dosa. Terima kasih untuk barisan afwan yang membuat kita belajar untuk menjadi lebih baik.

2. Akan ada pertanyaan-pertanyaan yang datang bagaikan hujan

“Kok bisa berubah secepat ini ?”

Ukhti pasti sering denger pertanyaan seperti itu saat memutuskan berhijrah Itu adalah pertanyaan yang lazim kita dengar Ukhti apa lagi saat pertama kali kita berhijrah. Kita hanya perlu tersenyum dan menjawab. Menutupi aurat adalah kewajiban kita sebagai muslimah dan menutup aurat perintah wajib dari Allah.Ukhti semoga kita bisa menjadikannya sebagai hadiah terindah untuk Ayah karena dosa muslimah yang tidak berhijab akan di tanggung Ayah loh Ukhti , serem ya ... Nah Ukhti, kita coba selalu mengingat kata-kata ini ‘’Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya.’’(HR At-Tarmidzi).

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita(keluarga) orang-orang mukmin agar mereka mengulurkan atas diri mereka (ke seluruh tubuh mereka ) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal  (sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha pengampun dan maha penyayang.” QS. al-Ahzabayat: 59

3. Yang namanya perpindahan, tentu ada perubahan

Ukhti sejak awal kita memutuskan untuk hijrah, banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari diri sendiri, maupun perubahan di lingkungan. Ada beberapa orang baru yang datang, ada beberapa yang masih tetap bersama kita, lalu ada pula beberapa yang menjauh meninggalkan kita. Mereka yang masih setia bersamkita adalah orang-orang yang mendukung penuh perubahan kita, dan mereka yang pergi adalah mereka yang tidak siap menerima perubahan kita , ukhti. Namun, itu bukanlah masalah. Setidaknya bukan kita yang menjauhi mereka, hanya saja mereka yang tidak bisa melihat kita berubah.

4. Semakin kita kuat untuk bertahan, semakin banyak pula cobaan yang datang

Semakin tinggi pohon tersebut semakin kencang pula anginnya, begitupun juga dengan diri kita, semakin kita berusaha untuk taat semakin banyak besar pula cobaan berdatangan. Kita sadar dan kita hanya bisa menadahkan tangan untuk melantunkan doa-doa kita kepadamu Ya Rabb. Tetesan air mata selalu saja menghantui, karena kita tidak luput dari dosa. Kita mencoba menjadi lebih baik. Ada pun hikmah yang kita peroleh saat kita hijrah sudah mulai kurasakan nikmatnya.

Apa yang ditanam itu pula yang dituai bukan?

Bersyukur Alhamdulillah Allah menyayangi kita ukhti sehingga Ia bukakan hidayahnya untuk diri kita. Sebelumnya kita lalai dalam shalat wajib dan sering mengabaikan perintah-Nya. Kita merasa sekarang kita diingatkan-Nya, dan kita merasa terjaga dengan pakaianku yang longgar ini, di mana jilbabku sudah kita julurkan hingga menutupi dada dan sudah mulai berangsuran menutupi kaki dengan kaos kaki.

5. Kita masih di sini, sedang memantaskan diri

Ukhti jangan tunggu waktu untuk menjadi manusia yang lebih baik, mulailah dari sekarang. Karena kita tak tau, jodoh atau ajalkah yang terlebih dahulu datang.  Ajal tidak menunggu taubat kita. Tak ada kata terlambat untuk menjadi diri yang lebih baik. Untuk semua orang di sekitar kita, kita masih akan menjadi orang yang mereka kenal dulu. Hanya saja sekarang kita sedang mencoba untuk menjadi manusia yang lebih baik.

6. Dan untukmu, afwan yang ikhlas karena kalian tinggalkan, persiapkan dirimu menjadi imam

Kita sebagai manusia bisa jatuh hati pada siapa saja, tapi tak bisa dipungkiri ketentuan akhir. Hanya Tuhan yang berkehendak, siapa yang lebih baik untuk kita maupun untuknya. Siapapun itu, syukuri saja! Kalau memang takdir kita hidup bersama, suatu hari nanti pasti tiba waktunya.

Ukhti memantaskan diri itu penting, tapi kembali pana niat kita. Apakah murni karena Allah SWT atau mungkin karena jodoh ? Ingat Ukhti, hidup didunia ini untuk mendapatkan ridha Allah bukan Ridha jodoh.

Ukhti, saat kita memantaskan diri karena Allah , maka Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita dan Insya Allah ridhapun di dapat. Tapi kalau kita memantaskan diri hanya karena jodoh, ahh .... rasa - rasanya tidak pantas, sebab cinta Allah - lah yang hakiki dan pasti. Ingat Ukhti segala Kepayahan yang kita alami di dunia saat memntaskan diri karena Allah maka Alloh akan ganti dengan kemudahan di akhirat nanti.

Ukhti dari sini , mari memperbaiki niat kita. Menata kembali niat kita yang 'mungkin' salah. Ingat ya Ukhti karena Allah bukan karena Jodoh.


     Semoga Allah memberikan yang terbaik dari yang baik.


Wasalammualaikum Ukhti


Komentar

Postingan Populer